Kamis, 16 Februari 2012

Jangan heran dengan postingan kali ini,ini masih ada hubungan nya dengan pembuatan bodykit fiberglass,tepatnya di bagian molding atau pembuatan cetakan,seperti yang sudah pernah Kira posting sebelumnya bahwa untuk membuat cetakan model fiberglass dapat menggunakan bermaca media diantaranya karton tebal atau duplek,tanah liat,gypsum,silicon rubber dan sejenisnya. Nah kali ini kira mau tempelkan tulisan tentang cara membuat cetakan silicon,laen silicon yang dipake sama Mel.....tiiiiit [5eN$0r] oke...buat lebih jelasnya silahkan baca disini...
Bahan-bahan yang perlu disiapkan: - RTV bahan A dan B - Model, bisa dari bahan apa saja seperti: gypsum, tanah liat, kayu, besi - Kotak atau lempengan papan/kayu atau lego untuk dijadikan dinding kotak - Dasar kotak, bisa dari lilin, kayu/papan, - Kuas - Pengaduk (kayu atau spatula) - Sarung tangan - Lem kayu (bisa menggunakan glue gun) Cara membuat cetakan Langkah 1: Siapkan bahan A dan B dengan jumlah/berat yang sama. Campurkan ke dua bahan tersebut ke dalam satu wadah, lalu aduk hingga campuran warna merata, paling tidak 3 menit. Bahan siap untuk digunakan maksimal 20 menit setelah diaduk. Langkah 2 Siapkan dasar kotak dengan menempatkan model ditengahnya. Model dilem di dasar kotak lalu ditekan rapat agar tidak ada cela antara model dan dasar kotak. Hal ini bertujuan untuk mencegah silicon merembes ke bawah model. Langkah 3 Pasang dinding melingkari model, biarkan jarak +/- 1 cm antara model dan dinding kotak, sehingga nantinya akan menjadi ketebalan dinding molding. Di antara dinding dan dasar kotak biasanya ada celah yang memungkinkan cairan merembes ke dalam. Oleh karenanya celah-celah pertemuan antara dinding dan dasar kotak serta sudut-sudutnya harus ditutupi dengan lapisan clay, lilin atau lem silicon. Pastikan agar tidak ada celah atau lubang sekecil apapun sehingga cetakan yang dihasilkan bisa sempurna. Setelah itu sapukan cairan ‘mold release’ ke model dan biarkan beberapa saat. Kemudian bahan yang sudah dicampur dituang ke dalam wadah* (lihat tips cara menuang) sampai menutupi seluruh permukaan model, dan biarkan cairan menebal sekitar 1 cm dari permukaan model. Ketebalan 1 cm ini merupakan dinding molding bagian bawah. Namun perlu diingat pula jangan terlalu tebal, karena selain boros bahan silicon juga akan menjadikan molding kurang fleksibel nantinya. Langkah 4 Diamkan selama 24 jam (lamanya tergantung konsentrasi campuran) sampai cetakan mengeras dan tidak lengket begitu disentuh. Langkah 5 Cetakan siap dikeluarkan, dimulai dari melepas dinding-dindingnya satu persatu. Dan terakhir dasar kotak dilepas, bisa dengan bantuan cutter/pisau dilepas secara perlahan, jangan sampai cetakan sobek. Setalah cetakan terlepas, kemudian tahap terakhir yaitu melepas model dari cetakan silicon. Cetakan siap digunakan. *TIPS Teknik menuang: Cara menuang cairan ke molding ada tekniknya, terutama untuk lapisan pertama yang merupakan langkah yang paling penting. Jangan langsung menuang cairan silicon ke dalam kotak molding sekaligus. Pertama-tama tuangkan cairan silicon secukupnya saja supaya bisa membasahi permukaan model. Kemudian miringkan kotak molding sehingga cairan menyebar perlahan ke seluruh permukaan model. Nantinya mungkin terlihat gelembung-gelembung kecil berisi udara dan Anda bisa pecahkan. Kemudian setelah tidak ada gelembung lagi, maka mulai tuangkan semua bahan perlahan-lahan dengan cara diangkat tinggi-tinggi sehingga cairan akan mengalir sedikit demi sedikit. Tuangkan pada satu titik saja yaitu pada sudut kotak molding. Cara menghilangkan Gelembung di permukaan cetakan B isa dengan menembakan alu ditembakan dengan cepat dan ringan pada permukaan.

Minggu, 12 Februari 2012

Pembuatan Fiberglass

Pembuatan Fiberglass Proses pembuatan fiberglass dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahapan, yaitu : (a) membuat master cetakan; (b) membuat fiberglass hasil; dan (c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah tutup bumper belakang mobil.
 




a. Pembuatan master cetakan

          Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan fiberglass. Ada dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan, yakni bahan dari gips dan bahan dari fiberglass. Masing- masing bahan master cetakan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pembuatan master cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dikerjakan, dan saat pelepasan fiberglass hasil dari master cetakannya mudah dilakukan, bahkan dapat dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun relatif lebih murah. Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya dapat dipakai sekali saja. Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang harganya lebih mahal. Di samping itu proses pembuatan master cetakan dan proses pelepasan fiberglass hasil dari master cetakan lebih sulit dikerjakan.Kelebihannya adalah konstruksinya lebih kuat/tidak mudah patah dan master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kali. Oleh karena itu, dalam membuat master cetakan pembuat fiberglass lebih senang menggunakan bahan dari fiberglass juga. Dengan demikian yang akan dibahas di sini adalah membuat master cetakan dari bahan fiberglass. Proses pembuatannya sebagai berikut : 1) Membuat mal cetakan Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat tutup bumper dengan kertas karton yang ukuran dan bentuknya sama persis dengan ukuran dan bentuk aslinya. Apabila tersedia bentuk asli tutup bumper (tentunya yang sudah tidak terpakai), maka bentuk asli tutup bumper ini dapat dimanfaatkan sebagai mal. 2) Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror.Apabila bahan ini tidak tersedia maka dapat menggunakan cairan pembersih lantai. 3) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat, yang penting keadaannya bersih. 4) Membuat adonan fiberglass dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan. 5) Selanjutnya adonan fiberglass diulaskan dengan cepat pada mal sebelah luar dan ditunggu sampai kering. Agar cepat kering dapat dijemur di terik matahari. 6) Memasang/menempatkan mat pada permukaan lapisan adonan fiberglass. Ukuran mat menyesuaikan bentuk mal. 7) Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepat serta ditunggu sampai kering. 8) Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari mal-nya dan siap digunakan sebagai cetakan fiberglass.Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil, yaitu sekitar 2 – 3 mm atau dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.

  b. Pembuatan fiberglass hasil

 Apabila master cetakan sudah dibuat, maka proses pembuatan fiberglass hasil dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyiapkan master cetakan.
2) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli/ kaleng bekas cat/mangkuk, yang penting keadaannya bersih.
3) Resin sejumlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
4) Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalis-nya 50 cc.
5) Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran tersebut dan pigmen atau zat pewarna.
6) Apabila semua campuran ter-sebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambah-kan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
7) Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya yaitu memoles permukaan master cetakan pada bagian dalam dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
8) Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
9) Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
10) Permukaan cetakan diolesi PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil. Apabila mirror dan PVA tidak tersedia, dapat digunakan cairan pembersih lantai sebagai gantinya.
11) Mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/ campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. Seperti langkah sebelumnya, yakni untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
12) Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja ukuran mat harus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk cetakan.
13) Selanjutnya di atas mat tersebut dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya tahannya.
14) Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan.
15) Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan.

 c. Langkah finishing

Pada langkah finishing, langkah pertama yang dilakukan yaitumerapikan fiberglass setelah dilepaskan dari master cetakannya denganmenggunakan gergaji, gunting, atau gerinda. Apabila fiberglass hasil telah rapi dapat dilakukan proses pengamplasan permukaan, pendempulan,dan pengecatan fiberglass, sesuai dengan warna yang diinginkan

Sabtu, 11 Februari 2012

Bahan Pembuat Fiberglass

Mohon maaf kalau isi blog ini masih semrawut,kali ini Kira akan share bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat fiberglass. Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macambahan, 6 macam sebagai bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing, diantaranya : erosil, pigmen, resin, katalis, talk, mat, aseton,PVA, mirror,cobalt, dan dempul.

  a. Erosil

 Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayiberwarna putih. Berfungsi sebagai perekat mat agar fiberglass menjadikuat dan tidak mudah patah/pecah.
 


b. Resin

 Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening.Berfungsi untuk mengencerkan semua bahan yang akan dicampur. Resin mempunyai beberapa tipe dari yang keruh, berwarna hingga yang bening dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan, lentur, kekuatan dan lain-lain. Selain itu harganya-pun bervariasi.



c. Katalis

 Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin baru yang masih encer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan katalisnya 1/40 liter.


d. Pigment 


 Pigment adalah zat pewarna saat bahan fiberglass dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.  


e. Mat


Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran/adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas Istilah ropping digunakan untuk serat halus berwarna putih yang susunannya beraturan seperti serat pada karung. Ropping berbentuk lebih tebal dan lebih kuat dari matt. Dalam aplikasinya lebih banyak digunakan untuk membuat body kapal atau yang membutuhkan kekuatan ekstra.  


f. Talk 


 Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur. 


g. Aseton 


 Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila resin terlalu kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya. 


h. Cobalt 


 Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan api.


i. PVA 


 Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.


j. Mirror 


 Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam-macam. Apabila PVA dan mirror tidak tersedia, perajin/pembuat fiberglass dapat memanfaatkan cairan pembersih lantai yang dijual bebas di mall/ toserba.


k. Pigmen 


 Pigmen adalah pewarna resin berupa pasta. Penggunaannya harus dicampur dengan resin terlebih dahulu. Warna pigmen bermacam-macam tetapi untuk pembuatan rockwork sebaiknya digunakan warna dasar (hitam, putih, merah, biru dan kuning). Dengan pencampuran warna dasar ini bisa menghasilkan variasi warna yang tidak terhingga.


l. Dempul 


 Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan.Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.